Pengembangan Potensi Budidaya Tanaman Hidroponik pada Kelompok Wanita Tani RT 28 Kelurahan Sepinggan Raya Melalui Pengembangan Infrastruktur Berbasis Lansekap

2024 - -

Pengembangan potensi sumber daya untuk meningkatkan perekonomian dan memajukan desa merupakan salah satu hal yang dibutuhkan guna tercapainya pemerataan suatu wilayah. Jika diperhatikan lebih dalam, terdapat banyak sekali permasalahan di masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian. Dalam kegiatan Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMD) ini, peran dari tim diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan merancang program kreativitas guna memanfaatkan sumber daya yang mendorong ekonomi masyarakat berkelanjutan atau ketahanan energi, dalam rangka pembangunan nasional.
Kelurahan Sepinggan Raya adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kota Balikpapan tepatnya berada di Kecamatan Balikpapan Selatan dengan luas wilayah 6.588 km?2;. Kelurahan ini merupakan kawasan yang direncanakan sebagai pusat perdagangan dan jasa berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012-2032. Letaknya yang berada di pesisir selatan Kota Balikpapan, membuat kelurahan ini memiliki potensi pantai yang cukup memukau di Kota Balikpapan, salah satu pantai tersebut adalah Pantai Seraya. Terletak tidak jauh dari pesisir pantai Seraya terdapat lahan pertanian hidroponik dan pertanian tanah, yang dikelola secara terpusat oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah RT 28 Kelurahan Sepinggan Raya yang diketuai oleh Ibu Tatu Neni Suryani. KWT RT 28 Sepinggan Raya adalah komunitas ibu rumah tangga sekitar pantai Sepinggan Raya yang secara produktif berfokus pada kegiatan menanam sayuran lokal melalui media tanah serta hidroponik. Melalui media tanah, komunitas ini menanam seledri, cabai, tomat, timun, terong, jeruk sunkist, jambu kristal dan sayuran lainnya, sedangkan di media hidroponik, tanamannya berupa sistem Nutrient Film Technique (NFT) untuk jenis tanaman selada dan pakcoy. Tanaman selada dan pakcoy dapat dibudidayakan pada lahan terbatas dengan metode hidroponik dan memiliki permintaan pasar yang besar dan nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, tim menemukan potensi utama yang dimiliki area tersebut, yakni keberadaan lahan pertanian hidroponik yang diolah oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) RT 28 Kelurahan Sepinggan Raya. Selain itu, dari hasil observasi juga ditemukan beberapa permasalahan di area tersebut, meliputi penataan dan pengolahan lahan yang minim, fasilitas di sekitar lahan yang mulai rusak sehingga hewan liar dapat masuk dan merusak area tanam, hingga tidak adanya petunjuk atau penanda area tanam yang dapat dikenali khususnya penanda bagi wisatawan yang akan berkunjung. Belum maksimalnya pengelolaan fasilitas utama dan penunjang di area tersebut berdampak pada ketidaknyamanan dan ketidakamanan tanaman hidroponik sebagai daya tarik wisatawan maupun nilai tambah bagi masyarakat setempat.
Berdasarkan hasil permasalahan yang ada, maka solusi yang akan direncanakan oleh tim melalui program PMMD ITK ini adalah melakukan penataan ulang dan desain lansekap (softscape dan hardscape) untuk area hidroponik maupun area tanam tanah, melakukan perbaikan terhadap fasilitas penunjang seperti pagar pembatas dan gerbang masuk area, melakukan simulasi sederhana sistem hidroponik untuk meningkatkan kualitas, hingga melakukan branding dan pemasaran melalui media sosial.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberian kontribusi nyata bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat RT 28 terutama kepekaan dalam mengolah lahan
secara produktif yang dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung dengan capaian luaran yang diimplementasikan melalui dokumentasi kegiatan penataan lansekap, dokumentasi kegiatan perbaikan fasilitas penunjang, serta dokumentasi bentuk promosi dan branding melalui media sosial untuk menarik perhatian wisatawan.