Abad ke 21 terjadi banyak fenomena yang merubah perilaku penggunaan ruang terkhususnya di wilayah perkotaan. Perubahan prilaku tersebut diakibatkan dari berbagai fakor, salah satunya adalah tingginya jumlah penduduk kota yang telah terjadi sejak zaman industri. Peningkatan jumlah penduduk kota berakibat pada kota menjadi tidak teratur hinga muncul permukiman kumuh hinga sampai kepadatantangan sosial dan budaya. Merespon hal tersebut tentu dibutuhkan pendekatan yang mampu mengakomodir masyarakat kota agar dapat berpatisipasi aktif dalam membangun kota dengan baik. Salah satu pendekatan yang juga telah di promosikan sebagai salah satu konsep perkotaan modern oleh UNESCO adalah pengembangan konsep Creative City. Creative City diyakini mampu memberikan masyarakat dalam mengelola kota dengan penyedian berbagai sarana serta kegiatan untuk masyarakat. Untuk itu peneliti ingin menyelediki faktor utama apa yang menjadikan sebuah kota menjadi kota kreatif desain khususnya dari sisi sosial dengan mengambil studi kasus Kota Medan. Metode yang digunakan adalah Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA), metode ini akan meherarkikan faktor faktor apa yang menjadi indikator utama. Berdasarkan data olahan dari hasil survey serta analisis menyebutkan dari sisi faktor sosial, Human oriented, Exhibition space, serta Professional exchange menjadi 3 faktor teratas dalam mewujutkan kota medan menjadi kota kreatif desain. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan fundamental dalam merancang kota kreatif desain serta juga membantu pemangku kepentingan dalam membuat arah kebijakan dalam mewujutkan kota kreatif.
Kata Kunci: Creative City, Desain, MCDA, UNESCO.